Reporter : Suliana Khusnulkhatimah
Redaktur :
Fery Rahmat Hakim
NEWSROOM UNTIRTA – Sebulan penuh kita
berpuasa di tengah sosial
distancing akibat pandemi COVID-19. Beberapa tradisi Ramadan lantas
menghilang, salat tarawih berjamaah di masjid,
buka puasa bersama, sahur on the road, mudik, hingga berjabat tangan
saling memaafkan ketika Idulfitri.
Lebih jauh lagi, kondisi ini turut merubah perilaku konsumen selama Ramadan,
juga menjelang hari raya tahun ini.
Direktur
Shopee Indonesia, Handhika Jahja dalam wawancaranya bersama katadata.com mengungkapkan, ada kenaikan transaksi pada kategori pakaian
muslim, perlengkapan rumah, makanan dan minuman, serta kebutuhan ibu dan anak
di Shopee. Keempat nya menjadi kategori paling laris selama program Ramadan Sale tahun ini. Tak tanggung-tanggung,
transaksi empat kategori produk tersebut naik hingga empat kali lipat
dibandingkan hari biasa. Handika menyebut, beberapa komoditi yang paling
diburu selama Ramadan Sale tahun ini
ialah gamis, masker dan baju koko.
"Barang-barang
itu naik di bulan Ramadan tahun ini, namun khususnya karena kali ini ada PSBB
dan anjuran untuk di rumah, maka kategori itu meningkat," ujar Handhika.
Tak
hanya pada transaksi jual beli, peningkatan juga terjadi pada layanan zakat dan
donasi online di platform Shopee.
Jika tahun lalu total yang sudah terkumpul mencapai Rp 351,2 juta, pada
Ramadan kali ini jumlahnya berlipat ganda hingga Rp 730 juta pertanggal 19 Mei
lalu.
Dalam
analisis bertajuk Social Distancing dan Dampaknya Terhadap Perilaku Konsumen oleh perusahaan yang bergerak di bidang
data dan artificial intelligence (AI), yakni ADA, menyebut
perubahan perilaku konsumen ini dengan istilah The Adaptive Shopper.
Artinya, masyarakat telah mampu beradaptasi dengan situasi pandemi, memenuhi
kebutuhannya melalui cara baru seperti belanja online.
Tak dapat di
pungkiri, pandemi COVID-19 telah membuat kita terkoneksi secara digital.
Dilansir dari liputan6.com, Kirill Mankovski selaku Managing
Director ADA Indonesia mengungkapkan, perubahan perilaku konsumen ini telah
dimulai sejak pemerintah mengumumkan penerapan kebijakan social distancing pada
15 Maret. Sejak itu, penggunaan aplikasi belanja online untuk jual beli kebutuhan sehari-hari sampai barang bekas
mengalami kenaikan hingga 300 persen.
"Masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah dan atas,
telah beradaptasi dengan dunia baru ini. Mereka beralih ke cara-cara baru untuk
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya," ujar Kirill seperti yang
dilansir liputan6.com.
Hasil
pantauan ADA Indonesia menunjukkan naiknya aktivitas jual beli online disebabkan adanya dorongan untuk
melakukan social distancing. Di Jakarta misalnya, dorongan itu telah
mengakibatkan jumlah
orang yang beraktivitas di area central business district Jakarta
berkurang 53 persen hingga pekan ketiga Maret. (SK/FRH/MA-NEWSROOM
UNTIRTA)
8 Komentar
Honestly I like your article, give interesting info, give answers to what I am looking for, really good articles, easy to understand wording, it is very appropriate for your site to get the best value.
BalasHapusThanks for the info by foqe.
Good Post. Thanks for sharing this Information
BalasHapusSee what technology is doing to the world in 2022
BalasHapusFind Out How Technology Applications Can Help You Hack Applications
Very informative content
BalasHapusthat was very helpful for me. digital payment
BalasHapusافضل شركة تصميم مواقع انترنت
BalasHapusعيادات طب نفسي
BalasHapusعيادة امراض جلدية
BalasHapus